Evolusi Fraud Theory
Fraud (penipuan/kecurangan) merupakan
kejahatan memanipulasi informasi dengan tujuan mengeruk keuntungan yang
sebesar-besarnya. Black’s Law Dictionary Fraud menguraikan
pengertian fraud mencakup segala macam
yang dapat dipikirkan manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang, untuk
mendapatkan keuntungan dari orang lain dengan saran yang salah atau pemaksaan
kebenaran, dan mencakup semua cara yang tidak terduga, penuh siasat. Licik,
tersembunyi, dan setiap cara yang tidak jujur yang menyebabkan orang lain
tertipu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa fraud adalah
perbuatan curang (cheating) yang berkaitan dengan
sejumlah uang atau properti.
1. Fraud Triangle Theory
Fraud
triangle merupakan sebuah teori yang dikemukakan oleh Donald R. Cressey setelah
melakukan penelitian untuk tesis doktor-nya pada tahun 1950. Teori ini
menjelaskan bahwa seseorang melakukan fraud dikarenakan oleh keadaan ketika
seseorang memiliki maslah keuangan yang tidak bisa diselesaikan bersama, tahu
dan yakin bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan secara diam diam dengan
jabatan/pekerjaan yang dimiliki dan mengubah pola pikir dari konsep mereka
sebagai orang yang dipercayai memegang aset menjadi konsep bahwa mereka sebagai
pengguna dari aset yang dipercayakan. Pelaku fraud tersebut mengetahui
perbuatan yang mereka lakukan adalah ilegal tetapi menganggap hal tersebut
wajar.
·
Pressure
Orang melakukan fraud karena
adanya tekanan. Tekanan merupakan dorongan yang menyebabkan seseorang
melakukan fraud. Tekanan terbagi menjadi tekanan finansial, tekanan
akan kebiasaan buruk, dan tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan. Pada
umumnya, orang yang melakukan kecurangan karena adanya tekanan finansial. Hai
tersebut muncul karena adanya keserakahan, standar hidup yang terlalu tinggi,
banyaknya tagihan dan utang, kebutuhan hidup yang tak terduga. Tekanan yang
kedua adalah tekanan akan kebiasaan buruk yaitu dorongan untuk melakukan
kebiasaan buruk, seperti melakukan judi, alkohol, obat-obatan terlarang. Dan tekanan
yang terakhir yaitu tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan. Hal ini bisa
terjadi karena ketidakadilan dalam perusahaan, kurangnya perhatian dalam oleh
manajer.
·
Opportunity
Fraud terjadi karena
seseorang memiliki kesempatan untuk melakukannya. Situasi
dan kondisi tersebut memungkinkan seseorang untuk melakukan kegiatan yang
memungkinkan fraud terjadi. Biasanya disebabkan karena internal control suatu
organisasi yang lemah, kurangnya pengawasan, dan/atau penyalahgunaan wewenang. Menurut SAS No. 99 menyebutkan bahwa
peluang/kesempatan pada financial statement fraud dapat
terjadi pada tiga kategori kondisi tersebut adalah :
a. nature of
industry
b. ineffective
monitoring
c. organizational
structure
·
Rationalization
rasionalisasi merupakan sebagai tindakan
mencari alasan pembenaran oleh orang-orang yang merasa dirinya terjebak dalam
suatu keadaan yang buruk. Pelaku akan mencarialasan untuk membenarkan kejahatan
untuk dirinya agar tindakan yang sudahdilakukannya dapat diterima oleh
masyarakat. Cara berasionalisasi yang sering terjadi adalah memindahkan
kebenaran dasar sejajar dengan prestasi yang tidak tepat, namun sebaliknya
rasionalisasi ini hanya akan menghasilkan penghargaan diri yang palsu.
2.
Fraud Diamond Theory
Teori diamond merupakan pengembangan oleh Wolfe dan
Hermanson dari Teori triangle yang sudah dijelaskan diatas, ada penambahan 1
faktor yang mendorong terjadinya fraud yaitu Capability (adanya
kemampuan) untuk melakukan fraud. Disini maksudnya bahwa selain ada Pressure, Opportunity dan Rationalization,
ada Capability seseorang untuk dapat terus menerus melakukan
fraud, contohnya tingginya jabatan adalah salah satu Capability seseorang untuk
dapat melakukan fraud misalnya Manajemen melakukan korupsi terus menerus karena
merasa merasa punya Capability untuk melakukan korupsi tersebut secara terus
menerus.
Pada elemen individual capability terdapat beberapa
komponen kemampuan (capability) untuk menciptakan fraud yaitu:
- Posisi/
fungsi seseorang dalam perusahaan
- Kecerdasan
- Tingkat
kepercayaan diri/ ego
- Kemampuan
pemaksaan
- Kebohongan
yang efektif
- Kekebalan
terhadap stress
3.
Fraud Pentagon Theory
Teori Pentagon merupakan teori yang dikemukakan oleh
Crowe H. pada tahun 2011. Teori ini muncul karena teori pendahulunya yang
dikemukakan oleh Donald R. Cressey mengenai teori triangle mengalami perluasan
karena kondisi sekarang yang sudah berbeda. Dalam teori ini, Crowe menambahkan
dua hal yang mendorong seseorang melakukan fraud, yaitu Competence (Kemampuan)
dan Arrogance (Sifat arogan).
Kompetensi memiliki makna yang sama dengan elemen
teori diamond yaitu kemampuan / kapabilitas (capability) yang dikemukakan oleh
Wolfe dan Hermanson.
Arogansi adalah sikap yang menunjukkan bahwa kontrol
internal, kebijakan dan peraturan dari perusahaan tidak berlaku untuk dirinya
dan merasa dirinya bebas dari kebijakan, peraturan dan kontrol internal
perusahaan sehingga merasa tidak bersalah atas fraud-fraud yang dilakukannya.
Menurut Crowe, solusi untuk fraud yaitu dengan meningkatkan kontrol internal agar karyawan/manajer tidak bisa melakukan fraud dengan mudah.
Menurut Crowe, solusi untuk fraud yaitu dengan meningkatkan kontrol internal agar karyawan/manajer tidak bisa melakukan fraud dengan mudah.
4.
GONE Theory
Teori GONE dikemukakan oleh seorang pemikir bernama
Jack Bologne di mana terdapat empat faktor penyebab fraud. “GONE” merupakan
singkatan dari huruf depan masing-masing faktor yang ia kemukakan, yakni Greed,
Opportunity, Need, dan Exposure.
· Greed (ketamakan/keserakahan) adalah keinginan untuk selalu memperoleh
sebanyak-banyaknya (KBBI Daring, 2008). Ketamakan sangat berhubungan dengan
moral seorang individu.
· Opportunity (kesempatan/peluang) merupakan suatu keadaan yang
bisa datang kapan saja. Selain itu, peluang sangat bergantung pada tingkat
kedudukan jabatan seseorang. Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin besar
peluangnya melakukan kecurangan.
· Need (kebutuhan) dapat menjadi faktor penyebab tindak kecurangan saat
kebutuhan seseorang (dapat dikatakan) sangat mendesak. Tuntutan akan pemenuhan
kebutuhan inilah yang kemudian menjadikan seseorang untuk mengambil jalan
pintas dengan bertindak curang.
· Exposure (pengungkapan) berkaitan dengan hukuman pelaku fraud. Dengan
terungkapnya suatu kecurangan dalam perusahaan tidak menutup kemungkinan
terulangnya hal yang sama apabila hukuman atau saksi yang diberikan lemah dan
tidak menimbulkan sifat jera.
Greed dan Need sering
disebut sebagai faktor individu, sedangkan opportunity dan exposure disebut
sebagai faktor generik atau umum.
5. MICE
Theory
“MICE” yang
merupakan singkatan dari Money, Ideology, Coercion, dan Ego. Ideologis
memberikan motivasi bahwa bentuk
penipuan yang mereka lakukan adalah sesuatu hal yang benar untuk mencapai
kebaikan dan konsisten dengan keyakinan mereka ( ideologi ). Pemaksaan terjadi
ketika adanya individu yang tidak ingin ikut melakukan penipuan, dan kemudian
menjadi whistleblower. Ego juga menjadi motif penipuan, di mana saat seseorang
tidak ingin kehilangan reputasi didepan masyarakat ataupun keluarga mereka.
Tekanan sosial ini bisa menjadi motifuntuk melakukan tindakan penipuan hanya
untuk menjaga ego mereka.
6. Fraud
Scale Theory
Menurut teori
Fraud Scale ini, penyebab terjadinya fraud sama dengan teori fraud triangle.
Dan teori scale ini merupakan teori lanjutan dari teori Fraud Triangle yang
merupakan pengukuran dari teori tersebut. Dalam scale dijelaskan bahwa
kemungkinan tindakan penipuan dapat dinilai dengan mengevaluasi kekuatan
tekanan, kesempatan dan integritas pribadi. Apabila seseorang memiliki
tekanan yang tinggi, kesempatan besar dan integritas pribadi yang rendah, maka
dapat memungkinkan terjadinya fraud yang tinggi, begitu pula
sebaliknya. Tekanan disini terjadi karena masalah keungan dan atau bisa karena
masalah di lingkungannya. Adanya kesempatan untuk melakukan tindak kecurangan
disebabkan karena lemahnya pengendalian maupun pengawasan organisasi.
Sedangkan, integritas pribadi yang rendah disebabkan oleh kebiasaan individu
yang buruk. Fraud Scalemempunyai tujuan untuk mengukur terjadnya
pelanggaran etika, kepercayaan dan tanggung jawab. Kecurangan atau fraud ini
biasanya mengarah pada penipuan laporan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar